ARSITEKTUR KOMPUTER DAN SISTEM KOGNITIF MANUSIA

#ArsitekturKomputerSistemKognitifManusia

A. ARSITEKTUR KOMPUTER

Arsitektur komputer menurut Munzilin (2017) adalah bagian yang terkait erat dengan unit-unit operasional dan interkoneksi antar komponen sistem penyusun komputer dalam merealisasikan aspek komputer.  Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, sistem memori dan sinyal-sinyal kontrol. Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut-atribut (karakteristik) sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya set instruksi, aritmetika yang digunakan, Teknik pengalamatan, mekanisme I/O (Input / Output). Sedangkan menurut Utami dan Asnawati (2015) arsitektur komputer merupakan suatu hal yang sangatlah penting karena dapat memberikan berbagai atribut-atribut pada sistem komputer, hal tersebut tentunya sangat dibutuhkan bagi perancang ataupun user software sistem dalam mengembangkan suatu program. Fungsi dasar sistem komputer meliputi :

  • Pengolahan data
  • Penyimpanan data
  • Fungsi operasi pemindahan data
  • Fungsi operasi kontrol

Struktur internal komputer meliputi :

  • Central Processing Unit (CPU)
  • Memori Utama
  • I/O
  • Sistem Interkoneksi

Struktur internal CPU meliputi :

  • Control Unit
  • Aritmetic and Logic Unit (ALC)
  • Register
  • CPU interkoneksi

Sama hal nya dengan Arif (2019) Menjelaskan bahwa Arsitektur komputer merujuk pada atribut sistem yang visible untuk programmer atau dengan kata lain, atribut-atribut yang memiliki dampak langsung pada eksekusi logis suatu program. Contoh dari atribut-atributnya juga sama, meliputi set instruksi, jumlah bit yang digunakan untuk mewakili berbagai jenis data (misal : angka, karakter), mekanisme I/O (input / output) dan Teknik untuk pengalamatan memori.  

Arsitektur komputer biasanya dikaitkan dengan organisasi komputer karena dalam suatu komputer pasti terdapat dua hal tersebut. Arsitektur dan organisasi komputer adalah dua hal yang berbeda. Arsitektur komputer berkaitan dengan atribut-atribut yang nampak bagi programmer. Sedangkan organisasi komputer berkaitan dengan unit-ubit organisasional dan interkoneksinya yang merealisasikan spesifikasi arsitektural (Munzilin, 2017). Perbedaan pengertian arsitektur dan organisasi menjadi penting karena banyak dari pabrikan komputer menawarkan family (keluarga) dari model komputer. Sebagai contoh, semua keluarga Intel x86 dan keluarga IBM system/370 memiliki arsitektur yang sama karena hal tersebut berkaitan dengan kompatibilitas kode yang dibuat dari family yang sama. Kode-kode dari keluarga yang sama memiliki fitur “Back wards compatibility mode” yaitu kemampuan kode untuk mengadaptasi sistem sebelumnya. Tetapi,  family komputer yang memiliki persamaan arsitektur bukan berarti memiliki persamaan organisasi. Komputer yang diproduksi dengan versi yang berbeda memiliki organisasi yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, komputer dari family yang sama memiliki arsitektur yang sama dan organisasi yang dapat berbeda (Afif, 2019).

B. SISTEM KOGNITIF MANUSIA

Kognitif  berasal  dari  kata cognition yang  memiliki padanan  kata knowing (mengetahui).  Berdasarkan  akar  teoritis  yang dibangun   oleh   Piaget,   beberapa   penulis   mendefinisikan kognisidengan redaksi yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sama, yaitu aktivitas  mental  dalam  mengenal  dan  mengetahui  tentang  dunia. Neisser  dalam  Morgan,  et  al.  (Melly  Latifah,  2008),   mendefinisikan kognisi  sebagai  proses  berpikir  dimana  informasi  dari  pancaindera ditransformasi, direduksi, dielaborasi, diperbaiki, dan digunakan dan perkembangan kognisi memiliki keterkaitan dengan perkembangan fisik yaitu dalam hal perkembangan   kapasitas   otak   dan   syaraf,   juga   berhubungan dengan  perkembangan bahasa, emosi,  serta  perkembangan  moral (Abin  Syamsudin  2004,  Syamsu  Yusuf,  2005  &    Muhibbin  Syah, 2007). Sedangkan Menurut   Santrock   (Melly   Latifah,   2008),   kognisi   mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran,  disimpan  dan  ditransformasi, sertadipanggil  kembali  dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir.

Dari  beberapa  definisi  di  atas  dapat  dipahami  bahwa  kognisi merupakan  salah  satu  aspek perkembangan  individu  yang  meliputi kemampuan    dan    aktivitas    mental    yang    terkait    dalam prosespenerimaan-pemrosesan-dan   penggunaan   informasi   dalam   bentuk berpikir, pemecahan masalah, dan adaptasi.

Menurut Purwanto (2013) Sistem   kognisi   pada   individu   tersebut   dipengaruhi   oleh   beberapa   faktor   luar (eksternal) dan dalam (internal) yaitu:

  1. Lingkungan Fisik
  2. Lingkungan Sosial
  3. Struktur Faal pada Individu
  4. Kebutuhan dan Keinginan
  5. Pengalaman Lampau

Jean Piaget (1896-1980) adalah salah satu   tokoh   yang   memberikan   pengaruh   kuat   dalam   pembahasan mengenaiperkembangan   kognitif. Teori dari  Jean  Piaget  (1896-1980)  dapat  memberikan  gambaran   yang cukup  jelas. Miller  (Mery  Latifah,  2008)  berpendapat  bahwa teori  Piaget  merupakan  teori  pentahapan  yang  paling  berpengaruh dalam  psikologi  perkembangan, di  mana  dalam  setiap  tahapannya Piaget menggambarkan bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan tentang dunianya (genetic epistemology). Secara    ringkas,    teori    Piaget    menjelaskan    bahwa    selama perkembangannya,  manusia  mengalami perubahan-perubahan  dalam struktur   berfikir,   yaitu   semakin   terorganisasi,   dan   suatu   struktur berpikir   yang   dicapai   selalu   dibangun   pada   struktur   dari   tahap sebelumnya. Perkembangan  yang terjadi melalui tahap-tahap tersebut disebabkan oleh empat faktor: kematangan fisik,  pengalaman dengan objek-objek  fisik,  pengalaman  sosial,  dan  ekuilibrasi.  (Mery  Latifah, 2008)

Untuk  memahami  teori  perkembangan  kognitif  Piaget,  terdapat beberapa  kata  kunci  atau  konsep  pokok dariteori  perkembangan kognitif  Piaget.  Berikut  rangkuman  kata  kunci  dari  berbagai  literatur yang  membahas  tentang  teori  Piaget  (Abin  Syamsudin  Makmun, 2004.,   Monk   &   Knoers,   2006.,   Jarviss,2007.,   Boeree,   2008., Woolfolk & Nicolich, tt., Sarlito Wirawan, 2008.,)

  1. Pola (Schema) adalah paket-paket informasi yang masing-masing dari  informasi  tersebut  memiliki  hubungan  dengan  satu  aspek dunia, termasuk objek, aksi, dan konsep abstrak.
  2. Asimilasi (assimilation)  proses  penggabungan  informasi  baru  ke dalam pola-pola yang sudah ada.
  3. Akomodasi (accomodation)   pembentukan   pola   baru   untuk membentuk informasi dan pemahaman baru.
  4. Operasi (operation)  penggambaran  mental  tentang  aturan-aturan  yang terkait dengan dunia.
  5. Struktur  kognitif  (cogitive  structure)  kerangka  berpikir  individu yang  merupakan  kumpulan  informasi  yang  telah  didapatkan,  hal ini    berhubungan    pola    kognitif    (cognitive    schema)    yang merupakan   perilaku   tertutup   berupa   tatanan   langkah-langkah kognitif  (operasi)  yang  berfungsi  memahami  apa  yang  tersirat atau menyimpulkan apa yang direspon.
  6. Ekuilibrum atau    keseimbangan    (equilibrum)    keseimbangan antara  pola  yang  digunakan  dengan  lingkungan  yang  direspons sebagai  hasil  kecepatan  akomodasi,  atau  keadaan  mental  ketika semua  informasi  yang  diperoleh  dapat  dijelaskan  dengan  pola-pola yang ada.

Pokok  teori  perkembangan  kognitif  Piaget  berasumsi  bahwa setiap   organisme   hidup   dilahirkan   dengan duakecenderungan fundamental,   yaitu   ;   a)   kecenderungan   untuk   adaptasi,   dan   b) kecenderungan   untuk   organisasi   (Monk   &   Knoers,   2006:209, Woolfolk & Nicholich, tt: 62 )

C. KETERKAITAN ARSITEKTUR KOMPUTER DENGAN SISTEM KOGNITIF MANUSIA

Seperti yang kita ketahui dari uraian teori di atas salah satu pengertian kognitif manusia bahwa proses kognitif itu informasi diolah sedemikian rupa, pengolahan informasi ini meliputi elaborasi, reduksi, transformasi lalu dipanggil  kembali  dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir, pemecahan masalah dan adaptasi. Sedangkan arsitektur komputer itu cenderung  bagaimana kita merancang komputer dari berbagai macam family (keluarga) dengan arsitektur yang sama dan organisasi yang berbeda-beda serta bagaimana merancang komponen dan elemen komputer seperti CPU, sistem memori, input dan output, aritmetic logic unit, sistem interkoneksi, software, hardware dan berbagai macam hal lainnya sehingga fungsi komputer berjalan dengan baik. Itu semua dilakukan proses kognitif manusia dalam merancangnya. Tanpa adanya proses kognitif tidak ada proses berpikir dan pemecahan masalah untuk merancang komputer yang rumit serta tidak adanya ide-ide untuk merancang komputer dengan baik. Terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan programming,  koding mengoding dan hal-hal lain yang membutuhkan prose berpikir yang keras.

Referensi :

Munazilin, A. (2017). Arsitektur computer. Yogyakarta : Deepublish

Arif, M. F. (2019). Arsitektur dan organisasi computer. Jakarta : CV. Penerbit Qiara Media.

Utami, F. H. & Asnawati. (2015). Rekayasa perangkat lunak. Yogyakarta : Deepublish.

Khiyarusoleh, U. (2016). Konsep Dasar Perkembangan Kognitif pada Anak Menurut Jean Piaget. DIALEKTIKA: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar, 5(1).

Purwanto, E., & Darmawan, E. (2013). MEMAHAMI CITRA KOTA BERDASARKAN KOGNISI SPASIAL PENGAMAT (Studi Kasus: Pusat Kota Semarang). TATALOKA, 15(4), 248-261.

Diterbitkan oleh Azmi Alfarisi Ramadhan

Pria berumur 18 tahun kuliah di universitas gunadarma jurusan psikologi

Tinggalkan komentar